http://journal.akpol.ac.id/index.php/ijps/issue/feed Indonesian Journal of Police Studies 2024-11-01T17:09:30+07:00 Ridwan Arifin journal@akpol.ac.id Open Journal Systems <p style="text-align: justify;">Indonesian Journal of Police Studies <em>(Indonesian J. Police Stud.)</em> (ISSN Print <a href="http://issn.pdii.lipi.go.id/data/sk1579023777.pdf" target="_blank" rel="noopener">2722-452X</a> ISSN Online <a href="http://issn.pdii.lipi.go.id/data/sk1579024015.pdf" target="_blank" rel="noopener">2722-4538</a>) is <strong>a double blind peer-reviewed journal</strong> published by the Indonesian Police Academy. This journal contains research and review articles related to the study of police science. This journal is published in Indonesian and English, and is published monthly. This journal is intended to be a forum for researchers, academics, practitioners, and the general public in developing police science studies and their application in the community. This journal is also expected to become an international journal and as a reference for police studies in national and international levels.</p> <p style="text-align: justify;">Indonesian Journal of Police Studies (ISSN Print <a href="http://issn.pdii.lipi.go.id/data/sk1579023777.pdf" target="_blank" rel="noopener">2722-452X</a> ISSN Online <a href="http://issn.pdii.lipi.go.id/data/sk1579024015.pdf" target="_blank" rel="noopener">2722-4538</a>) adalah jurnal <strong><em>double blind peer-reviewed</em></strong> yang diterbitkan oleh Akademi Kepolisian Indonesia. Jurnal ini berisi artikel penelitian dan ulasan yang berkaitan dengan studi ilmu kepolisian. Jurnal ini diterbitkan dalam bahasa Indonesia dan Inggris, dan diterbitkan setiap bulan. Jurnal ini dimaksudkan sebagai forum bagi para peneliti, akademisi, praktisi, dan masyarakat umum dalam mengembangkan studi ilmu kepolisian dan penerapannya di masyarakat. Jurnal ini juga diharapkan menjadi jurnal internasional dan sebagai referensi untuk studi kepolisian di tingkat nasional dan internasional.</p> http://journal.akpol.ac.id/index.php/ijps/article/view/1641 Effectiveness of RW Police in Efforts to Reduce Criminal Acts of Moving in the Jurisdiction of Tulungagung Police 2024-10-18T23:42:13+07:00 Daniel Herlambang Gurusinga tekinfo@akpol.ac.id <p>Community Policing has become a significant strategy in maintaining security and order amidst the diversity of social characteristics in Indonesian society. This final project aims to describe, analyze, and identify factors influencing the implementation of Neighborhood Police (Polisi RW) duties in reducing gang assault crimes within the jurisdiction of the Tulungagung District Police (Polres Tulungagung). Using a qualitative approach and case study method, this research evaluates the effectiveness of Polisi RW in combating such criminal activities. Planning, organizing, implementing, and controlling steps are effectiveness to the success of Polisi RW duties. Prevention efforts involve primary, secondary, and tertiary approaches. Supporting and inhibiting factors are also found to influence the implementation of Polisi RW duties in fulfilling their functions.</p> 2024-10-18T23:42:13+07:00 Copyright (c) http://journal.akpol.ac.id/index.php/ijps/article/view/16 Peran Subden 4 Detasemen A Pelopor Sat Brimob Polda Jateng dalam Penanganan Unjuk Rasa Penolakan Pendirian Pabrik Semen Tambakromo di Wilayah Hukum Polres Pati 2024-11-01T17:07:24+07:00 Iqbal Januarzah iqbaljanuarzah@gmail.com <p>Unjuk rasa yang menuntut ditutupnya pabrik semen di daerah Pegunungan kendeng Kabupaten Pati. Aksi yang dilakukan oleh masyarakat dari wilayah pegunungan kendeng yang mana merupakan wilayah pegunungan kapur berujung rusuh,sedikitnya puluhan orang mengalami luka ringan dan salah seorang pengunjuk rasa harus dilarikan ke rumah sakit dan mendapat perawatan medis dikarenakan dagunya sobek terkena tembakan flashball dari petugas dan aksi ini juga sempat memblokade jalur pantura yang kemudian menyebabkan kemacetan panjang di jalur tersebut. Aksi unjuk rasa yang &nbsp;terjadi di Kabupaten Pati yang dapat ditarik akar permasalahannya mengenai korban luka yang diakibatkan oleh penanganan petugas pada saat terjadinya unjuk rasa yang anarkis. Bagaimana peran personil dari Polres Pati dan Personil Brimob yang melakukan pengamanan serta penanganan unjuk rasa tersebut, sudah sesuai prosedur atau memang masyarakat yang tidak bisa dikendalikan oleh petugas sehingga muncul aksi anarkis dan mengakibatkan jatuhnya korban di pihak pengunjuk rasa. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode penelitian lapangan. Sumber informasi terdiri dari data primer dan data sekunder. Teknik pengumpulan data yang digunakan meliputi wawancara, observasi, dan studi dokumen. Sebagai pisau analisis, peneliti menggunakan Skep Kakorpsbrimob Polri No.Pol : Skep / 73 /VII / 2006 tentang Budomlak PHH Brimob, teori Manajemen, dan teori perubahan perilaku. Berdasarkan temuan peneliti, peran subden 4 sudah sesuai dengan tahapan penanganan unjuk rasa, namun dalam tahap pelaksanaan tidah difungsikan mengenai pleton penindak untuk menindak provokator. Selain itu terdapat faktor internal yaitu kurnag koordinasi antar satuan, kemudian faktor eksternal yaitu masyarakat yang masih berpikiran tradisional mengenai pembangunan. Saran yang diberikan adalah bagi anggota polri harus bisa mengedepankan HTCK yang baik dalam setiap pelaksanaan tugas, selain itu bagi masyarakat harus bisa terbuka mengenai dampak positif pembangunan.</p> <p>&nbsp;</p> <p>Demonstrations demanding the closure of a cement factory in the Kendeng Mountains region of Pati Regency. The action was carried out by people from the Kendeng mountainous region which is a limestone mountain region which ended in riot, at least dozens of people suffered minor injuries and one of the protesters had to be rushed to the hospital and received medical treatment because his chin was torn by a flashball shot by the officer and this action also had blocked the pantura lane which then caused a long traffic jam on the lane. Demonstrations that occurred in Pati District which could be drawn from the root of the problem regarding the wounded victims caused by the handling of officers at the time of the anarchist demonstration. How is the role of personnel from the Pati Police Station and Brimob Personnel who carry out security and handling the demonstration, according to procedures or indeed the community that cannot be controlled by officers so that anarchist action appears and results in casualties on the part of the protesters. This study uses a qualitative approach with field research methods. Information sources consist of primary data and secondary data. Data collection techniques used include interviews, observation, and study of documents. As a knife for analysis, researchers used the Police Kakorpsbrimob Skep No.Pol: Skep / 73 / VII / 2006 on Budhlak PHH Brimob, Management theory, and behavior change theory. Based on the findings of the researchers, the role of Subden 4 is already in accordance with the stage of handling the demonstration, but in the implementation stage it is not functioning regarding the platoon to act against the provocateurs. In addition there are internal factors, namely the level of coordination between units, then external factors, namely the community who still think traditionally about development. The advice given is for police officers to be able to prioritize good HTCK in every task implementation, in addition to that the community must be open about the positive impacts of development.</p> 2017-01-30T00:00:00+07:00 Copyright (c) 2017 Iqbal Januarzah http://journal.akpol.ac.id/index.php/ijps/article/view/7 Upaya DIKMAS UNIT DIKYASA dalam Mengurangi Angka Kecelakaan Lalu Lintas di kalangan Pelajar di Wilayah Hukum Polres Kudus 2024-11-01T17:08:10+07:00 Bayu Rizki Subagyo bayusubagyo@gmail.com <p>Transportasi memiliki posisi yang penting dalam kehidupan sehari hari bagi masyarakat. Terlihat dari jumlah kendaraan yang melintas di jalan raya semakin bertambah banyak. Hal ini menimbulkan sebuah masalah baru, sehingga masalah yang timbul di jalan pun semakin banyak serta kepadatan arus lalu lintas di berbagai tempat yang disebabkan oleh banyaknya pengguna jalan. Di tambah jumlah pengendara kendaraan sepeda motor yang mendominasi di kabupaten Kudus ini di kendarai oleh remaja pelajar sekolah. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Teori yang digunakan dalam membahas permasalahannya yaitu teori managemen dari George R. Terry, teori komunikasi dan paradigma <em>Harold</em> <em>Lasswell. </em>Kecelakaan lalu lintas yang terjadi di wilayah hukum Polres Kudus mengalami kenaikan dari tahun ke tahunnya. Kecelakaan lalu lintas yang terjadi di wilayah hukum Polres Kudus disebabkan oleh beberapa faktor yaitu faktor manusia, kendaraan, dan Lingkungan. Untuk mengurangi kecelakaan, satuan lalu lintas Polres Kudus telah melakukan beberapa tindakan dan kegiatan yang bersifat preemtif, dan preventif, seperti program <em>police goes to school,</em> <em>traffic board</em>, pembinaan patroli keamanan sekolah, kegiatan polisi sahabat anak. Tetapi dalam menjalankan tindakan dan kegiatannya ada beberapa faktor yang menghambat terlaksananya kegiatan dikmas tersebut. Kesimpulannya dari skripsi ini yaitu selama 3 tahun terakhir kecelakaan lalu lintas yang terjadi di wilayah hukum Polres Kudus mengalami kenaikan dari tahun ketahunnya. Pelaku kecelakaan tersebut didominasi oleh pelajar yang menggunakan kendaraan bermotor.</p> <p>&nbsp;</p> <p>Transportation has an important position in daily life for the community. It can be seen from the increasing number of vehicles passing on the highway. This raises a new problem, so that problems that arise on the road even more and the density of traffic flow in various places caused by the number of road users. In addition, the number of motorbike riders who dominate in Kudus regency is driven by teenage school students. This research uses a qualitative approach. Theories used in discussing the problem are management theory from George R. Terry, communication theory and the paradigm of Harold Lasswell. Traffic accidents that occur in the Holy Police jurisdiction have increased from year to year. Traffic accidents that occur in the Holy Police jurisdiction are caused by several factors, namely human, vehicle, and environmental factors. To reduce accidents, the Holy Polres traffic unit has carried out several preemtive and preventive actions and activities, such as the police goes to school program, traffic board, school security patrol guidance, and the police activities of child friends. But in carrying out its actions and activities there are a number of factors that hinder the implementation of these community education activities. The conclusion from this thesis is that during the last 3 years traffic accidents that have occurred in the jurisdiction of the Holy Polres have increased from year to year. Accident perpetrators are dominated by students who use motor vehicles.</p> 2017-01-30T00:00:00+07:00 Copyright (c) http://journal.akpol.ac.id/index.php/ijps/article/view/6 Efektivitas Penegakan Hukum dengan Tilang untuk Mengurangi Pelanggar Lalu Lintas di Polres Kudus 2024-11-01T17:08:52+07:00 Arviandre Maliki arviandre.maliki@gmail.com <p>Terjadinya peningkatan jumlah pelanggaran lalu lintas selama tiga tahun terakhir sejak tahun 2014 sampai dengan tahun 2016 di wilayah Kabupaten Kudus. Penyebab utamanya adalah kesadaran masyarakat untuk tertib dalam berlalu lintas yang masih sangat minim, disertai dengan pertumbuhan penduduk dan bertambah banyaknya kepemilikan kendaraan yang beroperasi di Kabupaten Kudus, sehingga jumlah pelanggar lalu lintas terus meningkat dalam tiga tahun terakhir. Maksud utama penelitian ini adalah sebagai bahan penyelesaian masalah melalui penegakan hukum tilang untuk mengurangi pelanggar lalu lintas di Polres Kudus. Teori yang digunakan dalam penelitian ini didasarkan pada teori penegakan hukum dan teori penjeraan dengan menggunakan konsep efektivitas, konsep penegakan hukum lalu lintas, konsep pelanggaran lalu lintas, konsep tilang dan berlandaskan UU No. 2 tahun 2002, UU No. 22 tahun 2009 dan PP No. 80 tahun 2012. Pendekatan yang digunakan oleh peneliti dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif dan metode yang digunakan adalah deskriptif analisis. Sumber yang digunakan adalah sumber primer dan sekunder. Teknik pengumpulan data yang digunakan pada penelitian ini adalah wawancara, observasi dan studi dokumen. Hasil temuan yang diperoleh oleh peneliti selama penelitian bahwa kegiatan penegakan hukum dilakukan melalui kegiatan pengaturan, penjagaan dan patroli, didukung dengan kegiatan operasi rutin dan operasi khusus Kepolisian, namun faktor-faktor yang mempengaruhi penegakan hukum yang menyebabkan belum efektifnya penegakan hukum dengan tilang, vonis denda yang masih rendah, ketegasan petugas terhadap pelanggar, sarana dan prasarana yg belum memadai serta kualitas personil yang masih kurang. Kesimpulan dari hasil penelitian bahwa kegiatan penegakan hukum dengan tilang rutin dilaksanakan oleh satuan lalu lintas didukung dengan upaya-upaya lain, namun masih banyak terjadi pelanggaran lalu lintas di Polres Kudus, hal ini menunjukan bahwa belum efektifnya penegakan hukum yang diterapkan, dikatakan belum efektif karena belum tercapainya tujuan yang dikehendaki yaitu keamanan, keselamatan, ketertiban dan kelancaran dalam berlalu lintas.</p> <p>&nbsp;</p> <p>There has been an increase in the number of traffic violations during the last three years from 2014 to 2016 in the Kudus Regency area. The main cause is public awareness of orderliness in traffic which is still very minimal, accompanied by population growth and the increasing number of vehicle ownership operating in Kudus Regency, so that the number of traffic violators continues to increase in the last three years. The main purpose of this research is to solve the problem through ticket law enforcement to reduce traffic violators at Kudus Police Station. The theory used in this research is based on law enforcement and deterrence theories using the concept of effectiveness, the concept of traffic law enforcement, the concept of traffic violations, the concept of speeding tickets and based on Law No. 2 of 2002, Law No. 22 of 2009 and PP No. 80 of 2012. The approach used by researchers in this study is a qualitative approach and the method used is descriptive analysis. The sources used are primary and secondary sources. Data collection techniques used in this study were interviews, observation and document study. Findings obtained by researchers during the study that law enforcement activities are carried out through regulatory, safeguarding and patrol activities, supported by routine operational activities and special police operations, but the factors that influence law enforcement cause ineffectiveness of law enforcement with speeding tickets, verdicts which is still low, the firmness of officers towards violators, inadequate facilities and infrastructure and the lack of quality personnel. The conclusion from the research results is that law enforcement activities with routine tickets carried out by traffic units are supported by other efforts, but there are still a lot of traffic violations in the Kudus police station, this shows that the ineffectiveness of the law enforcement applied is said to be ineffective because it has not Achieving the desired goals, namely security, safety, order and fluency in traffic.</p> 2017-01-30T00:00:00+07:00 Copyright (c) http://journal.akpol.ac.id/index.php/ijps/article/view/45 Upaya Penindakan Pelanggaran Unit Turjawali Satuan Lalu Lintas Polres Klaten untuk Mengurangi Pelanggaran Lalu Lintas Pada Kalangan Pelajar 2024-11-01T17:09:30+07:00 Sisilia Secsio Ginza Trisnawati sisilia@gmail.com <p>Permasalahan lalu lintas yang terjadi merupakan faktor penghambat dalam pembangunan nasional. Sebagian besar permasalahan lalu lintas diawali dengan adanya pelanggaran lalu lintas. Hal tersebut dikarenakan tingkat kesadaran pengguna jalan khususnya pelajar dalam berlalu lintas masih rendah terutama di wilayah hukum Polres Klaten. Penindakan pelanggaran lalu lintas merupakan suatu upaya represif terhadap terjadinya pelanggaran lalu lintas. Hal ini dilakukan apabila upaya preemtif dan preventif kurang optimal. Adanya penindakan pelanggaran lalu lintas ini di dasari oleh UU No. 22 tahun 2009 dan PP No. 80 tahun 2012 dengan harapan angka kecelakaan lalu lintas menurun. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode penelitian <em>Field Research</em> yaitu penelitian lapangan. Lokasi penelitian di Polres Klaten. Data/informasi berasal dari sumber primer, sekunder dan tersier yang diperoleh melalui teknik pengumpulan data yaitu wawancara, pengamatan dan studi dokumen. Temuan penelitian pertama, penegakan hukum terhadap pelanggaran lalu lintas di Polres Klaten sudah optimal karena budaya masyarakat yang dapat memahami upaya kepolisian untuk mengurangi pelanggaran lalu lintas, namun dalam upaya preventif pengaturan pagi, kurangnya personil lalu lintas, maka Polres Klaten memperbantukan dari unit lain untuk melaksanakan pengaturan pagi di titik – titik rawan maupun di depan sekolahan. Masih adanya oknum yang menerima suap dari masyarakat menunjukan berkurangnya citra Polri dimata masyarakat. Saran yang dapat peneliti sampaikan yaitu perlunya dikjur kepada anggota yang belum pernah melaksanakan dikjur. Lebih dipantau kembali pada saat melaksanakan penindakan pelanggaran agar tidak ada yang menerima suap.</p> 2017-02-28T00:00:00+07:00 Copyright (c)